Rabu, 21 September 2016

BUDIDAYA JERUK LEMON TEA



PANDUAN PRAKTIS BUDIDAYA JERUK LEMON “ BANYAK MANFAAT BAGI KESEHATAN ”
Dikalangan masyarakat pastinya tidak asing lagi dengan buah yang satu ini. Jeruk lemon atau jeruk sitrun yang semakin populer di masyarakat umum ini. Bila zaman dahulu masyarakat kita hanya familiar dengan jeruk purut sebagai bahan pelengkap masakan, maka untuk saat ini jeruk lemon tampil sebagai bahan pelengkap masakan yang nikmat dan sangat menyegarkan.
Dengan kehadiran chef yang berpengalaman yang biasa kita lihat dimedia sosial senantiasa menggunakan jenis jeruk lemon ini menyebabkan masyarakat antusias untuk menyerbu jeruk lemon sebagai bahan pelengkap sajian hidangan. Jeruk lemon ini selain berfungsi sebagai pelengkap masakan juga berfungsi sebagai pelengkap minuman yang menyegarkan dan kaya vitamin C, sebut saja lemon tea yang mempunyai banyak penggemar.
Dengan begitu seiring dengan kepopuleran jeruk lemon maka banyak yang mulai membudidayakan jeruk lemon hal ini demi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Nah berikut ini panduan praktis budidaya jeruk lemon bagi anda yang minat atau ingin membudidayakannya.

SYARAT TUMBUH TANAMAN JERUK LEMON

Pada tanaman jeruk lemon yang sangat baik ditanam di area yang berkriteria sebagai berikut ini :
  • Memiliki tanah yang gembur dan organic, dipastikan bahwa lahan yang akan anda tanami mempunyai kandungan organic yang baik sampai pohon jeruk lemon bisa tercukupi nutrisinya. Apabila anda ingin menggemburkan tanah dengan menggunakan pupuk, maka pilihlah pupuk organic yang alami dan bebas bahan kimia.
  • Pada tanah yang akan ditanami mempunyai tingkat garam yang rendah.
  • Pada tanah yang akan ditanami bebas dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya.
  • Tanah tersebut tidak tergenang air, tidak becek dan tidak terlalu basah.
  • Di lahan mendapatkan sinar matahari yang cukup besar.
  • Jeruk lemon bisa tumbuh di dataran tinggi maupun rendah, di daerah tropis seperti negara kita maupun di negara subtropis.

BUDIDAYA JERUK LEMON

Apabila anda sudah siap memenuhi kriteria tumbuh tanaman jeruk lemon di atas, maka kini saatnya dengan mencermati dalam teknik budidaya jeruk lemon yang berurutan dimulai dari penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan serta pemanenan.
Penyiapan Lahan
Seperti halnya dengan bercocok tanam jenis pohon jeruk lainnya, anda juga perlu dengan menyiapkan lahan yang cukup luas untuk ditanami pohon jeruk lemon. Undukan tanah perlu anda buat ditanami masing-masing bibit dan berikan jarak antara tanaman jeruk lemon satu dengan lainnya.
  • Pilihlah cara tanam yang tepat dengan memperhatikan arah mata angin yang tepat supaya sinar matahari bisa menempa langsung pohon jeruk lemon yang anda tanami. Selain itu juga dipastikan supaya air tidak menggenangi pohon jeruk lemon dengan cara membuat parit-parit kecil sebagai tempat mengalirnya air di kala hujan. Dengan adanya genangan air tersebut akan menurunkan kualitas dari buah lemon yang dihasilkan. Dan perhatikan juga kedalaman lubang tanaman maupun sesuaikan dengan akar bibit supaya bibit bisa mencengkeram tanah dengan baik.
  • Pembibitan
    Dalam cara pembibitan dapat anda lakukan dengan mendatangkan bibit yang terjamin kualitasnya dan diakui secara legal oleh negara. Untuk pembibitan ini merupakan salah satu kunci penting dari kualitas buah yang akan dihasilkan, untuk itu kualitas bibit perlu sekali benar-benar anda perhatikan dengan seksama.
  • Penanaman
    Dalam penanaman bisa anda lakukan kapan saja hal ini karena pada dasarnya pohon jeruk mampu bertahan hidup di segala musim, asalkan cara menanam tepat dan syarat tumbuhnya terpenuhi. Dalam teknik menanam dilakukan dengan menancapkan bibit ke masing-masing undukan tanah yang telah dibuat. Dipastikan bibit buah jeruk lemon mendapatkan sinar matahari yang cukup dan air yang tidak berlebihan.
  • Pemupukan
    Untuk pemupukan bisa dilakukan maksimal 4x dalam satu tahun dengan menggunakan kombinasi pupuk yang direkomendasikan seperti pupuk kandang, TP, ZK dan kompos. Tentunya pemberian pupuk ini harus dilakukan secara bijaksana dan tepat waktu.
  • Perawatan
    Untuk perlu diperhatikan ialah pengendalian hama tanaman yang bisa berupa lalat buah, ulat, tungau dan masih banyak lagi. Anda juga dapat memasang jebakan untuk mengusir lalat buah atau menyemprotkan zat tertentu untuk menyelamatkan buah dari hama penyerang.Jangan lupa bagi ada yang ingin membudidaya tanaman jeruk lemon, penebangan sebagian batang utama harus dilakukan hal ini untuk peningkatkan jumlah cabang sehingga produktivitas pohon jeruk lemon bisa terpelihara dan meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu jumlah buah yang terlalu banyak pada musim panen pertama bisa anda pangkas untuk produktivitas buah di tahun mendatang.
  • Pemanenan
    Untuk pemanenan buah jeruk lemon bisa anda lakukan saat buah benar-benar matang, pasalnya buah jeruk merupakan jenis buah yang hanya bisa mematangkan diri di pohon dan setelah dipetik maka ia akan berhenti melakukan proses pematangan dan untuk usia buah yang ideal dipanen ialah 30-36 minggu.
Demikianlah pembahasan mengenai Panduan Praktis Budidaya Jeruk Lemon “ Banyak Manfaat Bagi Kesehatan ” semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Pemanenan pada budidaya jeruk nipis dilaksanakan setelah 7 hingga 8 bulan setelah tanaman mulai berbunga. Foto: caraobat.blogspot.com

Pedoman dan Langkah-Langkah Teknis Budidaya Jeruk Nipis

May 12, 2015 - Tips Budidaya / Uncategorized
Budidaya jeruk nipis dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan buah jeruk nipis yang dapat dimanfaatkan untuk penyedap masakan, minuman penyegar, bahan campuran pembersih, penghilang karat pada logam, menghaluskan rambut dan menghilangkan ketombe, membersihkan dan membuat kuku mengkilap, bahan pembuat asam sitrat dan lain-lain. Adapun kandungan yang terdapat di dalam buah jeruk nipis antara lain asam sitrat, fosfor, kalsium, zink, synephrine, N-methyltyramine, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan lain-lain.
Hasil budidaya jeruk nipis juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan jamu, obat tradisional, bahkan industri obat modern yang dipercaya berkhasiat mengobati ambeien, amandel, anyang-anyangan, batuk, batuk disertai influenza, batu ginjal, difteri, demam, haid tidak teratur, jerawat, radang tenggorokan, tekanan darah tinggi, sakit gigi, pegal linu, terkili.
Budidaya jeruk nipis sangat layak dijadikan pilihan terlebih tanaman ini sangat cocok dengan iklim tropis yang dimiliki Indonesia. Foto: pixshark.com
Budidaya jeruk nipis sangat layak dijadikan pilihan terlebih tanaman ini sangat cocok dengan iklim tropis yang dimiliki Indonesia. Foto: pixshark.com
Jeruk nipis juga dipercaya dapat meningkatkan kinerja pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, menghambat penuaan, menurunkan berat badan, melancarkan kencing, mengeluarkan keringat dan mengurangi bau badan.
Banyaknya manfaat yang ada pada tanaman ini menjadikan budidaya jeruk nipis sebagai usaha bidang pertanian yang sangat menjanjikan. Budidaya jeruk nipis sangat layak dijadikan pilihan terlebih tanaman ini sangat cocok dengan iklim tropis yang dimiliki Indonesia.

Cara Budidaya Jeruk Nipis

Budidaya jeruk nipis dilaksanakan di lahan budidaya yang memiliki ketinggian antara 1 hingga 1.200 meter di atas permukaan air laut. Lahan budidaya jeruk nipis yang ideal adalah lahan yang memiliki kandungan tanah jenis andosol dan latosol dengan tingkat keasaman tanah (pH) berkisar 5,5 hingga 6,5. Budidaya jeruk nipis menyukai suhu udara antara 25 hingga 30 derajat celcius dengan kelembaban udara sekitar 70 hingga 80 persen.
Lahan budidaya jeruk nipis sebaiknya berada di tempat terbuka karena tanaman jeruk nipis lebih menyukai lokasi yang kaya akan sinar matahari bukannya tempat yang terlindung. Namun demikian, budidaya jeruk nipis memerlukan curah hujan sebanyak 1000 hingga 2000 milimeter per tahun. Budidaya jeruk nipis terutama memerlukan banyak air pada bulan Juli hingga Agustus. Air yang mengandung sekitar 10 persen garam lebih disukai tanaman jeruk nipis.
Perbanyakkan tanaman pada budidaya jeruk nipis dapat dilaksanakan secara generatif maupun secara vegetatif.
Pada budidaya jeruk nipis secara generatif caranya adalah dengan mengambil biji jeruk nipis dan dianginkan di tempat teduh sekitar 2 atau 3 hari hingga lendirnya hilang dan biji menjadi kering. Selanjutnya, biji disemaikan di polibag atau di tempat yang disediakan untuk selanjutnya bibit yang telah memiliki perakaran yang cukup dipindahkan ke lahan budidaya jeruk nipis. Metode penanaman dari biji ini memerlukan waktu yang cukup lama, yakni antara 5 hingga 6 tahun sampai tanaman dapat berbuah.
Perbanyakkan tanaman pada budidaya jeruk nipis dapat dilaksanakan secara generatif maupun secara vegetatif. Foto: safiibinhasan.blogspot.com
Perbanyakkan tanaman pada budidaya jeruk nipis dapat dilaksanakan secara generatif maupun secara vegetatif. Foto: safiibinhasan.blogspot.com
Sedangkan perkembangbiakan tanaman pada budidaya jeruk nipis secara vegetatif dapat dilaksanakan dengan cara mencangkok dan metode okulasi. Caranya, persiapkan batang bawah yang dipilih dari tanaman jeruk nipis yang memiliki perakaran yang banyak dan kuat, memiliki daya adaptasi yang baik, tahan terhadap penyakit, serta memiliki sejumlah sifat unggul lainnya misalnya tanaman jeruk nipis jenis cleopatra, rough lemon, carizzo citrange, trover citrange, atau japanese citroen. Penyambungan sebaiknya dilakukan setelah tanaman berumur 16 bulan.
Selanjutnya, penanaman di lahan budidaya jeruk nipis dilakukan setelah semua rumput dan tanaman penganggu lainnya dibersihkan. Persiapkan lubang penanaman 2 atau 4 minggu sebelum penanaman di lahan budidaya dilakukan. Lubang digali dengan kedalaman 80 cm, lebar dan panjang masing-masing 80 cm dengan jarak tanam sekitar 5 x 5 meter. Tambahkan campuran pupuk kandang atau kompos di dalam lubang tanam untuk meningkatkan kandungan unsur hara yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Perawatan Tanaman Pada Budidaya Jeruk Nipis

Budidaya jeruk nipis tentu tak hanya cukup fokus pada upaya penyiapan lahan dan penanaman saja tetapi juga perlu memperhatikan pemeliharaan hingga tanaman jeruk nipis dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah dengan kuantitas yang banyak dan kualitas yan terbaik. Pada budidaya jeruk nipis pemeliharaan dan perawatan tanaman meliputi penyiraman dan pengairan, penyulaman, penyiangan, pemupukan, penjarangan buah dan pengendalian terhadap hama dan penyakit.
Pengairan dan penyiraman tanaman di lahan budidaya jeruk nipis cukup dilakukan satu minggu sekali pada musim kemarau karena memang tanaman ini cukup tahan terhadap panas. Kalaupun persediaan air saat musim kemarau terbatas, solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menggemburkan tanah di sekitar tanaman, membasahinya, dan menutupnya dengan mulsa sehingga proses penguapan air tanah dapat diperlambat.
Penyulaman atau penggantian tanaman di lahan budidaya jeruk nipis dengan tanaman jeruk nipis lainnya dapat dilakukan jika ada tanaman yang gagal tumbuh, untuk itu sebaiknya saat pembibitan lebihkan jumlah bibit sekitar 5 persen dari kebutuhan bibit di lahan budidaya jeruk nipis. Perhatikan pula jika ada tanaman jeruk nipis yang bagian perakarannya terlihat, hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya penurunan tanah timbunan pada saat penanaman solusinya dengan menambah tanah sehingga akar tanaman tertimbun semuanya.
Penyiangan di lahan budidaya jeruk nipis dilakukan untuk membasmi rumput dan gulma sementara pemangkasan tanaman jeruk nipis dilakukan untuk membentuk tajuk pohon serta membuang cabang atau dahan yang sakit, kering, dan tak produktif. Setiap cabang idealnya memiliki 3 hingga 4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan pada tanaman ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah berkembangnya bibit penyakit. Sementara ranting dan daun hasil pemangkasan di lahan budidaya jeruk nipis dibakar atau ditimbun di dalam tanah.
Adapun hama yang diketahui biasa menyerang budidaya jeruk nipis antara lain kutu loncat, kutu daun, kutu penghisap daun, kutu dompolon, trips, tungau, pengerek buah, dan ulat peliang daun. Sementara penyakit yang berisiko merugikan budidaya jeruk nipis yaitu CVPD, jamur upas, embun tepung, kudis, blendok, busuk akar dan pangkal batang, busuk buah, buah gugur prematur, dan lain-lain. Pengendalian hama dan penyakit pada budidaya jeruk nipis dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lahan, memilih bibit yang tahan terhadap serangan penyakit, menyemprotkan herbisida, fungisida, insektisida, serta upaya pengendalian lainnya.
Pemupupukan lanjutan dapat dilakukan setiap tahun dengan menggunakan pupuk urea, TSP, dan KCL dengan dosis sesuai petunjuk pada kemasan pupuk. Pemupukan yang akan dilaksanakan di atas tahun ke 10 penanaman sebaiknya terlebih dahulu dilakukan analisis tanah.
Tanaman jeruk nipis yang berbuah lebat perlu penjarangan supaya tetap mampu mendukung kualitas dan bobot buah. Penjarangan dilakukan dengan membuang buah yang cacat, tidak mendapat cukup sinar matahari karena posisinya di dalam kerimbunan daun. Dalam satu tangkai sebaiknya hanya ada 2 hingga buah, jika lebih lakukan penjarangan buah dengan menghilangkan buah yang berada di tangkai paling ujung.
Pemanenan pada budidaya jeruk nipis dilaksanakan setelah 7 hingga 8 bulan setelah tanaman mulai berbunga. Foto: caraobat.blogspot.com
Pemanenan pada budidaya jeruk nipis dilaksanakan setelah 7 hingga 8 bulan setelah tanaman mulai berbunga. Foto: caraobat.blogspot.com
Hasil budidaya jeruk nipis akan mencapai puncaknya dengan produksi sebanyak 50 kilogram ketika memasuki umur 6 dan akan terus memberi hasil maksimal hingga tanaman berusia 15 tahun. Foto: wikipedia.org
Hasil budidaya jeruk nipis akan mencapai puncaknya dengan produksi sebanyak 50 kilogram ketika memasuki umur 6 dan akan terus memberi hasil maksimal hingga tanaman berusia 15 tahun. Foto: wikipedia.org
Pemanenan pada budidaya jeruk nipis dilaksanakan setelah 7 hingga 8 bulan setelah tanaman mulai berbunga. Produksi buah per tanaman pada budidaya jeruk nipis akan terus meningkat seiring dengan pertambahan usia tanaman dan pemeliharaan yang baik. Budidaya jeruk nipis telah menghasilkan buah ketika tanaman berumur 3 tahun namun produktivitasnya mulai dirasakan pada tahun ke 4 atau ke 5 dengan produksi sekitar 20 kilogram per tanaman.
Hasil budidaya jeruk nipis akan mencapai puncaknya dengan produksi sebanyak 50 kilogram ketika memasuki umur 6 dan akan terus memberi hasil maksimal hingga tanaman berusia 15 tahun. Budidaya jeruk nipis memang menawarkan keuntungan yang sangat besar.

Jumat, 16 September 2016

CARA MENANAM JAHE MERAH

CARA MENANAM JAHE MERAH
Panduan Cara Menanam atau  budidaya Jahe Merah dalam karung yang lebih simple dan hemat tempat | Jahe merupakan tanaman obat tradisional yang biasanya dipergunakan untuk pelengkap masakan. Jahe memiliki banyak varietas, namun dari berbagai jenis tanaman jahe yang lebih banyak memiliki manfaat yang lebih tinggi adalah sijahe merah. Bentuknya lebih kecil dari pada jenis lainnya serata rasa pedas dan rasa hangatnya pun juga lebih tajam.
Hampir semua orang mengira bahwa jahe hanya bisa dipergunakan untuk membuat minuman penghangat atau pereda tengorokan yang sedang batuk dan juga sebagai bahan bumbu masakan saja, tapi kenyataannya Jahe merah juga bisa buat untuk diet, karena jahe merah mengandung senyawa aktif yang mampu membuat kita selalu merasa awet kenyang, jadi jika anda mengkonsumsi jahe merah ketika menjalankan diet sangat bagus sekali, selain itu khasiat jahe merah terdapat banyak sekali manfaat untuk tubuh kita dan untuk lebih jelasnya mengenai manfaat serta khasiat jahe merah bisa kalian baca pada ulasan ini : inilah manfaat dan khasiat jahe merah yang tidak semua orang tau


Cara Menanam Jahe Merah Dalam Karung


Seiring dengan permintaan jahe dipasaran yang semakin meningkat baik pasar luar negeri maupun dalam negeri kini banyak petani yang mencoba membudidayakan tanaman jahe merah ini karena memang harga jahe merah cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jahe lainnya, namun tahukan anda cara menanam jahe yang benar agar mendapatkan panen yang berkualitas dan melimpah?
Ada banyak media yang bisa anda pergunakan untuk budidaya jahe merah dan pada ulasan ini saya akan berbagi tips budidaya jahe didalam karung, sehingga lebih menghemat tempat serta mendapatkan hasil yang lebih berkualitas.

Adapun keuntungan budidaya jahe didalam karung ialah bisa menhemat tempat serta menanam jahe merah mengunakan media karung sangat mudah dan dapat menghasilkan panen yang jauh lebih banyak, karena didalam satu karung kita bisa mendapatkan panen hingga 20 kg, sedangkan ditanah paling banyak 3 sampai 5 kg saja. Jadi budidaya jahe merah menggunakan media karung pasti lebih efisien dari pada tanah biasa.

Cara Menanam Jahe Merah Dalam Karung
1. Persiapan media tanam.
   Isilah karung menggunakan tanah halus yang sudah dicampuri dengan pupuk kompos ditambah ndolomit dan NPK sebanyak 1% dari total media yang akan dipergunakan.kemudian Isilah hingga 1/3 bagian karung lalu diamkan hingga satu minggu agar tercampur unsur hara antara pupuk kompos dan tanah kemudian aduk- aduk tiap hari agar tanah tidak menjadi keras.

2. Menyiapkan benih.
   Pilih benih yang sehat (bibit yang bagus dan tidak cacat) Untuk mendapatkan bibit yang bagus anda dapat membeli dipenjual bibit ataupun menggunakan bibit tanaman jahe merah yang sudah dipanen dari tanaman sebelumnya. Angin- anginkan selama kurang lebih satu hari. Rendam pada cairan fungisida atau insektisida selama kurang lebih lima menit.

3. Cara Menanam bibit jahe merah.
   Bibit yang sudah direndam cairan fungsida kemudian masukkan kedalam media tanam kurang lebih dengan kedalaman antara 3 sampai 5 cm.

4. Cara Perawatan budidaya jahe merah
   Selama kurang lebih sekitar 25 hari lakukan penyiraman dan jika media sudah dirasa kering. Karena pada masa- masa itu akar akar rimpang jahe mulai tumbuh sehingga air harus benar-benar cukup. Pada waktu penyiraman anda dapat  menambahkan pupuk kimia agar pertumbuhannya jahe merah lebih maksimal.

5. Masa Panen
   Tanaman Jahe merah bisa kita panen ketika sudah berusia sekitar 8 sampai10 bulan.